Belajar dan Membahas Agama dari Hal yang Dasar
Apa jadinya jika kita belajar matematika
Langsung disuguhi rumus sin, cos, tan dan akar kuadrat (rumus yang sulit)
Setiap hari dan mayoritasnya membahas hal ini setiap hari
Tentu akan membuat pusing dan mumet
Demikian juga belajar agama
SELALU membahas masalah-masalah besar
Mungkin agar terlihat hebat (semoga niatnya lurus)
Seperti “iftiraqul ummah” dan masalah perang
Selalu menganalisis arah politik umat Islam
Berdasarkan pandangan pribadi
Secara terbuka di sosmed dll
Padahal bukan ahlinya (kalau ahli silakan)
Karena hal-hal dasar saja masih belum paham
Kitab tauhid yang tipis saja belum tamat
Fikh keseharian, cara shalat, cara wudhu,
Cara bayar zakat, jual-beli masih belum paham benar
Akhlak dan adab Islam masih belum dipelajari
Tercermin dari adab dan akhlak ketika berkomentar
Bacaan Al-Quran masih belum lancar
Belum bisa membedakan bunyi (ه), (ح) dan (خ)
Tafsir Al-Fatihah belum pernah belajar sama sekali
Bahasa Arab bagaimana?
Mendidik anak bagaimana?
Jadilah RABBANIYYIN
Yaitu yang selalu membahas/mengajarkan hal-hal dasar dahulu
Karena kaum muslimin lebih banyak awamnya
Ini yang mereka butuhkan
Allah berfirman,
ﻛُﻮﻧُﻮﺍ ﺭَﺑَّﺎﻧِﻴِّﻴﻦَ ﺑِﻤَﺎ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗُﻌَﻠِّﻤُﻮﻥَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻭَﺑِﻤَﺎ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﺪْﺭُﺳُﻮﻥ
“… Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbaniy, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya” (Al-Imran : 79)
Syaikh As-Sa’diy menjelaskan makna Rabbaniy,
علماء حكماء حلماء معلمين للناس ومربيهم، بصغار العلم قبل كباره، عاملين بذلك
“Ulama, hakim, orang yang sabar/lembut yang mengajarkan dan membimbing manusia dengan ilmu-ilmu dasar dahulu sebelum ilmu-ilmu lanjutan (advanced)” (Lihat Tafsir As-Sa’diy)
Tidak semua masalah-masalah besar
SELALU dibahas untuk konsumsi publik (apalagi di sosmed)
Apalagi ditambah perdebatan
Terkadang membuat orang awam bingung
Bisa jadi mereka lari dari agama
Apalagi ingin dakwah ke non-muslim?
Jika ahli dan sudah paham hal-hal dasar
Silahkan bahas hal-hal besar
Dan beri pencerahan kepada umat
Hendaklah tidak menjadikan bahasan utama
Dan selalu dibahas terus
Jika belum ahli dan belum paham hal-hal dasar
Mari kita sama-sama belajar kembali
Belajar dengan adab dan akhlak yang baik
Belajar agama bukan dengan debat dan caci-maki
Abdullah bin Mubarak berkata,
طلبت الأدب ثلاثين سنة وطلبت العلم عشرين سنة كانوا يطلبون الأدب ثم العلم
“Saya mempelajari adab selama 30 tahun dan saya mempelajari ilmu (agama) selama 20 tahun, dan ada-lah mereka (para ulama salaf) memulai pelajaran mereka dengan mempelajari ADAB TERLEBIH DAHULU kemudian baru ilmu”. [Ghayatun-Nihayah fi Thabaqatil Qurro I/446]
Imam Malik selalu ingat pesan Ibunya kepadanya, ibunya berkata:
اذهب إلى ربيعة، فتعلًّمْ من أدبه قبل علمه
“Pergilah kepada Rabi’ah (guru Imam Malik, pen)! Pelajarilah ADABNYA SEBELUM engkau pelajari ilmunya!’.” [‘Audatul Hijaab 2/207]
Demikian semoga bermanfaat
@ Masjid MPR, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
Artikel asli: https://muslimafiyah.com/belajar-mambahas-agama-dari-hal-yang-dasar.html